Persikasi dan Persipasi adalah sama-sama dua tim olah raga pada cabang olah raga sepak bola dari dua wilayah yang berbeda di Bekasi. Perbedaannya terletak pada, Persikasi merupakan kesebelasan kebanggaan warga Kabupaten Bekasi sedangkan Persipasi adalah kesebelasan kebanggaan warga Kota Bekasi, termasuk saya salah satunya.
Era tahun 80-an sampai dengan satu setengah dasawarsa kemudian, nama Bekasi cukup disegani di kancah persepakbolaan nasional. Sejumlah prestasi di level junior seperti Piala Yapopi dan Piala Suratin, berhasil ditorehkan oleh anak-anak Bekasi. Pada zamannya, Bekasi pernah melahirkan pemain-pemain timnas macam Warta Kusuma (libero), Maman Suryaman (gelandang), Nuralim (libero). Kala itu nama-nama beken tersebut lahir dari tim Persikasi (Kabupaten) Bekasi, meskipun jika dilihat dari domisilinya ketika itu, nama-nama tersebut sebenarnya saat ini berdomisili di bagian dari wilayah Kota Bekasi, tepatnya di Kotif Bekasi. Dulu, memang empat kecamatan di wilayah Kota Bekasi saat ini (Kotif Bekasi saat itu) yaitu Kecamatan Bekasi Selatan, Bekasi Timur, Bekasi Utara dan Bekasi Barat masuk ke dalam wilayah Kota Administratif (Kotif) Bekasi.
Kala itu, saya, seorang bocah yang belum genap 12 tahun, termasuk salah satu diantara pendukung setia Persikasi Bekasi setiap tampil di Stadion Bekasi. Torehan prestasi tim Persikasi saat itu diakui di level nasional. Dari zamannya, muncul pula nama-nama beken seperti Makmun Adnan (playmaker), Sudungan (sayap kiri), Edi Tarto (gelandang), Marsin Tambayong (kiper), Dudung Abdullah (gelandang), Atmadi Latif (striker). Generasi berikutnya muncul pula nama-nama seperti Nuralim “Jabrik” (libero), M Ramdan Sutriyan (bek kiri), Tata Saptaji (kiper), Iskandar (playmaker), Recky Selfishberger (striker). Dan terakhir muncul pula nama-nama seperti Firmansyah (libero), Mardiansyah (striker) dan Nurafik (bek tengah).
Lahirnya talenta-talenta muda Bekasi menghiasi wajah persepakbolaan nasional, berkat adanya kompetisi reguler divisi berjenjang di Persikasi. Sehingga nama-nama klub seperti Bekasi Putra, Irpas FC, Iretoe, dan klub-klub lainnya, saban minggu bertanding di lapangan alun-alun, lapangan multiguna, lapangan Patal Bekasi, maupun lapangan-lapangan lainnya.
Setelah pecah kongsi pemerintahan, tepatnya pada tahun 1997, dimana Kota Bekasi lahir dari rahim Kabupaten Bekasi, maka secara otomatis bakat-bakat pesepak bola handal di Kota Bekasi bernaung dibawah bendera Persipasi. Namun, seiring pecah kongsi tersebut, ironisnya prestasi kedua tim tersebut mengalami pasang surut.
Namun kini, di tahun 2010, setelah melalui serangkaian perjalanan panjang, kedua kesebelasan Bekasi itu berlaga di dua kompetisi yang berbeda. Sang kakak, Persikasi, berlaga di Divisi II Kompetisi Liga Indonesia, sedangkan sang adik, Persipasi, berlaga di Divisi Utama Kompetisi Liga Indonesia (Liga Joss). Hasilnya? Menutup musim Kompetisi Divisi II Liga Indonesia 2009/2010, Persikasi Kabupaten Bekasi mencatat prestasi yang membanggakan dengan tampil sebagai Juara Divisi II setelah memastikan kemenangan 3-0 melawan Persewangi Banyuwangi dalam pertandingan yang digelar di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan (19/1).
Lalu, bagaimana dengan nasib adiknya, Persipasi Kota Bekasi? Dalam kompetisi Liga Joss 2009/2010, Persipasi saat ini bertenggger di peringkat ke 4 klasemen sementara Grup I Divisi Utama, dengan nilai 18 hasil dari 10 kali main, 6 kali menang dan 4 kali kalah. Hasil yang terbilang cukup memuaskan ini, memancing penonton berduyun-duyun datang ke Stadion Patriot untuk memberikan dukungan. Tercatat beberapa kelompok suporter aktif mendukung Persipasi setiap laga kandang seperti Soebex Mania, Patman dan Laskar Patriot.
Satu hal yang membanggakan, prestasi yang diukir pemain-pemain Persipasi adalah mengembalikan kejayaan dan menghadirkan kembali gemuruh penonton fanatik Stadion Patriot Bekasi yang ketika itu pernah saban minggu bergemuruh saat dihuni salah satu klub galatama Kramayudha Tiga Berlian
1 komentar:
ayo di update dunk...
Posting Komentar